Gadis kecil itu akhirnya terbuka. Setelah sekian lama ia hidup dalam bayang-bayang kesepian, dan tak pernah punya teman satupun di hatinya. Teman yang mampu meredam segala dukanya, teman yang mampu menjadi kantong ajaib dimana ia bisa membuang segala duka dan luka terpendam, dan hilang begitu saja.
Hari ini ia menemukan satu perasaan tulus dari satu sorot mata yang terlihat begitu lembut. Sorot mata itu sangat tulus seperti tanpa sandiwara dan kebohongan. Membuka mata hati si gadis kecil dan begitu indahnya sampai ia pun tak ingin lepas dari pandangan mata itu.
Mungkin dalam hidupnya, si gadis kecil takkan menemukan lagi sorot itu di lain orang. Tak apa, meski seorang dengan sorot mata lembut itu bukan untuknya, asalkan si gadis kecil itu masih dapat menatap dan merasakan sorot mata lembut itu. Tak apa jika tulus yang terlihat itu palsu, setidaknya si gadis kecil itu pernah dihargai sebagai seorang manusia yang mulia.
"Mungkin takkan kutemukan lagi, seseorang dengan sorot mata lembut. Sepertimu.."